Saat ini, kita dihadapkan pada tantangan yang luar biasa sekaligus peluang yang tak ternilai. Sebagai pendidik, kita memiliki peran krusial dalam membentuk generasi masa depan. Namun, untuk melakukan itu, kita harus bertransformasi menjadi guru profesional yang tidak hanya berlandaskan pada gelar atau sertifikat, tetapi juga pada praktik nyata yang berdampak positif bagi peserta didik.
Guru Profesional: Lebih dari Sekadar Sertifikat
Dalam dunia pendidikan, predikat “guru profesional” sering kali dipersepsikan sebagai pencapaian formal semata. Banyak guru berlomba-lomba mengikuti pendidikan profesi untuk mendapatkan sertifikat dan predikat ini. Namun, kita perlu menyadari bahwa profesionalisme sejati tidak hanya terlihat dari kepemilikan sertifikat, tetapi dari kemampuan kita untuk memfasilitasi belajar secara efektif dan membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Definisi Guru Profesional Menurut Undang-Undang
Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen, guru profesional adalah mereka yang memenuhi kompetensi tertentu, termasuk memiliki gelar S1 dan sertifikat pendidik profesional. Undang-undang ini menuntut kita untuk menguasai empat kompetensi utama: kepribadian, pedagogi, sosial, dan profesional sesuai dengan bidang masing-masing. Sayangnya, meskipun sudah memiliki sertifikat, tidak semua guru berhasil menerapkan kompetensi ini dalam praktik sehari-hari.
Meningkatkan Profesionalisme di Era Digital
Untuk mendukung pengembangan profesional, pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas, salah satunya adalah Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIM PKB). Salah satu platform yang disediakan adalah Platform Merdeka Mengajar (PMM), di mana guru dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan melalui pelatihan dan program yang tersedia. Dengan sistem ini, guru dapat mengevaluasi praktik pembelajaran mereka melalui laporan atau rapor yang dihasilkan.
Guru yang berkomitmen untuk profesionalisme akan terus meng-upgrade diri melalui pelatihan yang disediakan. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menjalankan tugas mengajar, tetapi juga berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang, sesuai dengan tuntutan zaman.
Menghadapi Tantangan Teknologi di Era Industri 4.0
Kita hidup di era Industri 4.0, di mana teknologi dan internet telah mengubah cara kita belajar dan mengajar. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana guru bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran. Meskipun AI seperti ChatGPT pada awalnya mendapat banyak kontra, jika digunakan dengan bijak, AI dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam pendidikan.
Sebagai guru, kita memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan yang baik dan memimpin peserta didik kita untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jika kita mau berubah dan mengikuti kemajuan teknologi, maka kita akan dapat mempengaruhi siswa-siswa kita untuk juga berubah dan berkembang. Guru yang mampu beradaptasi akan membawa siswa untuk meraih keberhasilan lebih besar.
Sebagai penutup, marilah kita berkomitmen untuk terus mengembangkan diri sebagai guru profesional di abad ke-21. Kita harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, menjadi teladan yang baik, dan memimpin murid-murid menuju masa depan yang lebih baik. Lakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, bijaksana, dan selalu dalam takut akan Tuhan. Dengan semangat ini, kita dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi generasi mendatang.
Referensi: Guru Profesional dan Kompetensi Guru Abad 21 | Dr. Wahyudi, M.Pd., MCE
Menjadi tantangan dalam Pendidikan era sekarang adalah kualitas Pendidikan dan Kualitas Pendidik (Guru).
Sistem Pendidikan yang masih cenderung tidak berfokus pada siswa dan Masa Depan.